organ dalam (vicera thorax) 22.36


ORGAN DALAM (VICERA THORAX)

Jantung (Cor)


            Rongga dada (Cavea thoracis) berisi jantung (Cor) dan paru (Pulmones). Pada zaman dahulu, roh kehidupan diyakini terhirup bersama dengan udara yang mencapai paru-paru, bercampur dengan daerah dalam jantung yang saat itu dianggap sebagai tempat bersemayamnya jiwa, dan didistribusikan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah, bahkan hari ini jantung masih dianggap sebagai mesin kehidupan dan dalam istilah sehari-hari, jantung juga dianggap pusat emosi. Secara ilmiah, jantung didefinisikan sebagai otot berongga yang memompa darah ke sirkulasi paru yang lebih kecil (sirkulasi pulmoner) dan sirkulasi tubuh yang lebih besar (sirkulasi sistemik). Bagian kiri jantung memompa darah beroksigen ke dalam sirkulasi sistemik yang mengirimkan darah ke organ-organ melalui arteri (meninggalkan jantung). Pembuluh darah mikrosirkulasi bercabang untuk memungkinkan pertukaran nutrisi dan gas di tingkat kapiler. Vena mengembalikan darah yang terdeoksigenasi ke bagian kanan jantungkemudian diteruskan ke sirkulasi pulmoner. Arteri pulmonalis mengirimkan darah terdeoksigenasi ke paru. Di dalam jaringan kapiler pulmoner, darah yang terdeoksigenasi akhirnya mencapai alveolus, diperkaya dengan oksigen lalu dikirimkan melalui vena pulmonalis ke atrium kiri. Hal ini melengkapi sirkulasi darah.

            Fungsi jantung sebagai suatu pompa sangat menarik: Denyut jantung rata-rata adalah 70 kali per menit dan dengan setiap kontraksi sistolik, jantung memompa sebanyak 70 ml darahmasuk kedalam sirkulasi. Tanpa stimulasi tambahan pun jantung dalam kondisi “gembira”, jantung berdenyut lebih dari 100.000 kali per hari dan 36 juta kali per tahun. Volume darah (206.000 m3), yang dipompa oleh jantung dalam waktu 80 tahun, akan cukup untuk mengisi kolam renang berukuran olympic. Sebaliknya, tidak ada satu pun fungsi tubuh yang dapat bekerja, tanpa jantung: pada kebanyakan kasus, henti jantung adalah penyebab utama kematian.

Mediastinum


            Pemisahan besar secara sagital yang melintasi Thorax dari aspek posterior Sternum ke aspek ventralis vertebra thoracalis. Ini yang disebut Mediastinum (dari Latin “in medio stans” = “berdiri di tengah”). Di bagian kranial, mediastinum berlanjut tanpa batas yang tegas dengan viscera leher melalui Apertura thoracis superior. Di bagian kaudal, Mediastinum bertumpu pada diafragma dan berbatas tegas. Paru terletak di dalam kavitas pleura tersendiri (Cavitates pleurales) di kedua sisi Mediastinum.

            Di dalam Mediastinum, beberapa organ saling berkaitan. Thymus terletak di Mediastinum superius tepat di belakang Sternum. Thymus adalah suatu organ sistem imun namun segera sesudah pubertas, thymus beregresi menjadi badan adiposa. V. cava superior dipindahkan ke sebelah kanan dari bidang median. Cabang-cabangnya-Vv. Brachiocephalicae-menutupi terunkus arteri besar hingga ke leher dan lengan yang keluar dari Arcus aorta. Arteri utama yang melengkung seperti tongkat (Aorta) mendominasi di bagian kiri Mediastinum. Tersembunyi di bawah vena dan arcus aorta, Trachea turun di Mediastinum superius dan bercabang menjadi bronkus utama kanan dan kiri, Bronchi principales. Oesophagus terletak di bagian belakang Trachea dan di depan vertebrae. Di antara Oesophagus dan vertebrae, terdapat Ductus thoracicus yang tipis, yang membawa limfe seperti susu (mengandung lemak yang di absorbsi dari makanan) dari tubuh bagian bawah.

            Jantung mendominasi di Mediastinum inferius yang mengarah ke diafragma. Jantung terletak didalam kavitas serosa berdinding tebal yang terpisah, Cavitas pericardiaca dan memperluas mediastinum ke sisi kiri. Jantung hanya terlihat sesudah pengirisan atau pengangkatan dinding kavitas, pericardium. Bagian terbesar jantung bersandar pada diafragma dengan apeksnya (Apex cordis) menunjuk ke bagian kiri bawah ke arah Spatium intercostale V sinistra. Dengan memegang jantung pada bagian apeksnya, jantung dapat digerakkan secara bebas di dalam kavitas. Satu-satunya perlekatan jantung adalah pembuluh darah besar yang muncul di bagian atas (Aorta, A. pulmonalis) dan masuk di permukaan posteriornya (Vv. Pulmonales, Vv. Cavae superior et inferior). Dasar jantung (Basis cordis) dengan asal pembuluh darah terletak berlawanan dengan apeks.

            Tepat di belakang Pericardium-lebih tepatnya: di belakang atrium kiri jantung-Oesophagus turun ke Hiatus oesophagus pada diafragma. Sedikit ke kiri dari oesophagus, juga di belakang Pericardium, Aorta dan Ductus thoracicus turun dan masuk ke Hiatus aorticus pada diafragma. V. cava inferior melintasi diafragma melalui orifisium tersendiri (Foramen venae cavae), yang terletak sedikit ke kanan dan ke sisi dorsal dari pusat diafragma, serta masuk ke perikardium dan Basis cordis dari inferior. selain itu sejumlah struktur lainnya, seperti  Aa. Thoracicae internae,  Nn. Phrenici,  Nn. Vagi,  Vv. Azygotes, serta ganglion dan saraf dari trunkus simpatis (bagian dari sistem saraf otonom) turun di Mediastinum.


Paru dan Cavitasnya


            Paru kanan trilobular yang lebih besar dan paru kiri bilobular yang lebih kecil terletak di dalam kavitas serosa tersendiri (Cavitates pleurales), masing-masing, di sisi kanan dan kiri Mediastinum. Kedua paru di lapisi oleh membrana serosa tipis  yang transparan (Pleura visceralis), dapat terlihat pola pigmen seperti jaring yang berwarna hitam yang melaluinya. Pigmen antrakotik ini terutama terdiri dari sulang asap, karbon yang berasal dari asap sisa pembakaran dan asap rokok.

            Paru seharusnya dapat bergerak bebas didalam kavitas pleuranya. Paru hanya melekat di hilum, tempat masuknya bronchus, Aa. Pulmonales, dan Vv. Pulmonales ke dalam paru dari mediastinum. Seringkali, akibat dari inflamasi, pleura yang melapisi paru (Pleura visceralis) melekat dengan pleura serosa costa (Pleura costalis). Mediastinum (Pleura mediastinalis) atau diafragma (pleura diaphragmatica), yang kesemuanya membentuk Pleura parietalis. Saat ekspirasi, pleura parietalis lebih besar daripada pleura visceralis dan melebihi batas-batas paru. Ruang maya, tempat paru dapat mengembang selama inspirasi disebut Recessus pleurales Pleura. Selama respirasi, paru beradaptasi dengan bentuk dinding thorax dan diafragma. Paru mengembang dan mengecil seiring dengan paru masuk dan keluar recessus. Oleh sebab itu, perlekatan Pleura parietalis pada Pleura visceralis membatasi fungsi paru.

Daftar pustaka :
Paulsen, f & J. Waschke. 2010. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Organ-Organ Dalam Jilid 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.